Laman

Sabtu, 06 Agustus 2011

The Super Girls

 Teman musuhan? Itu memang sudah biasa, masalah yang biasa timbul akibat salah faham itu selalu berujung dengan rasa nggak nyaman kan?? Hmmh.. Kita simak aja yukz, secuil cerita dari seorang gadis remaja yang juga sedang mengalami konflik tak menyenangkan itu...


           Aku sebal sekali pada teman sebangkuku,namanya Selfi, hh...kata orang-orang, Selfi itu cantik lah, pintar lah, rajin lah, hh..pokoknya nyebelin deh!!Sebenarnya dia sahabatku di SD, tapi menginjak kelas 7...hh...rasanya tak ada lagi ikatan pertemanan antara aku dan Selfi,... O, iya,namaku Rani,lengkapnya Ananda Syifa Maharani,walaupun masih 12 tahun,tapi bakat-bakatku oke punya lo....Aku sudah sering menjuarai beragam lomba, dari lomba menyanyi, lomba melukis, sampai lomba tari-tarian tradisional pun aku pernah mengikutinya,tapi tetap saja, Selfi adalah Selfi, dan Aku adalah aku...(yang pecundang).....

            Dari segi sifat, Selfi memang mengungguliku, dan dari segi tata busana, gaya, materi, dan kepandaian dia juga tetap mengungguliku, namun ada satu hal yang tak mungkin dia ungguli dariku,yaitu MEMASAK!, meskipun dia bagaikan seorang putri raja di abad ke-21, tapi setelah ku selidiki,dia ternyata tak bisa memasak!!Ha...ha...ha...

        Cewek tajir yang ramah itu cuma nunjukin sifat malaikatnya di depan teman-temannya, dan orang-orang yang baru mengenalnya. Sedangkan pada ku? Tidak pernah! Dia tengik sekali bila sudah tak ada orang selain aku, walaupun aku temannya (setidaknya dulu), mustahil dia berbaik hati padaku. Yeah, cuma karena aku mengalahkannya di lomba memasak 3 bulan lalu, sikapnya jadi berubah seperti itu. Padahal, aku tidak salah kan?.

         Nah, karena sikap tengiknya padaku, aku pun jadi memusuhinya (hehehe). Menyebalkan, bukan, bila kita tidak salah, lalu dimusuhi oleh sahabat sendiri? Huft, andaikan Selfi tau, aku masih ingin bersahabat dengannya.
"Hei, Bocah Aneh!! Apa yang kau lakukan di kelasku, hah??" bentak Si Culas Selfi.
"Apa yang kulakukan? Tentu saja aku sedang ngobrol dengan Mia. Apa kau sudah perlu kacamata, hah?!" bentakku tak kalah sengitnya. Mia hanya bengong saja melihat aku dan Selfi yang dulunya bestfriend, tapi sekarang malah seperti anjing dan kucing. Aku pun keluar kelas untuk menghirup udara segar, daripada terus-terusan melihat Selfi yang suka salah paham itu, lebih baik aku menemui teman-teman gengku.

          Di kelasku, semua sedang kurang kerjaan, ada yang ketiduran, ada yang melamun, ada pula yang bergumam-gumam tak jelas. Aku langsung duduk, walaupun aku masih ingin membicarakan rencana berliburku dengan Mia, tapi rasa ingin itu kupendam saja. Huh.... Sayangnya Mia tak sekelas denganku, dia malah sekelas dengan bocah yang sangat menyebalkan itu.
"Ran, lagi-lagi kamu melamun! Apa sebenarnya masalahmu dengan Selfi?" Suara Mia menyadarkanku dari lamunan tak berujung.
"Lho, Mia, kenapa di sini?" Tanyaku.
"Aku merasa ganjil dengan hubunganmu dengan Selfi. Jadi, aku ke sini untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada kalian. Maukah kau menceritakannya? Aku yakin tak akan membocorkannya." Pintanya. Aku pun menceritakan semua hal yang terjadi padaku dan Selfi hingga kita jadi seperti ini. Mia mengerutkan dahinya, tanda bahwa dia tak setuju dengan Selfi.


bersambung.....



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Don't Forget Comment!!!